Minggu, 04 Maret 2012

Pantai Pasir Panjang Singkawang

Sibuk dengan seabrek kegiatan kuliah yang menguras tenaga dan pikiran. Akhirnya pada untuk mengisi liburan Natal kemarin. Anak-anak STAN Pontianak tahun 2011 memilih untuk mengisinya dengan mengunjungi Pantai Pasir Panjang Singkawang.

Pantai ini berada di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Dengan Ombak nya yang tak terlalu besar, pasir putihnya serta keasrian lingkungan bikin betah berlama-lama di sini.

Ini beberapa foto dari sana,,

Narsis dikit ga pa pa ya ,,,












Perjalanan Semarang-Potianak; Pengalaman Pertama Naik Pesawat


Sudah Lama ga nulis di blog ku ini. karena kesibukanku berkuliah di salah satu sekolah kedinasan yang cukup terkenal di Indonesia sehingga sampai2 ga sempat ngepos2.

Nah setelah disempet2in akhirnya sempat juga buat membagi pengalamanku naik pesawat (ndeso banget haree gene baru naik pesawat),, 




Hari jumat, 18 November 2011 merupakan hari yang bersejarah dalam hidupku. Karna pada hari itulah untu ali pertamanya aku naik pesawat. Memang katro banget nih aku,, hareee genee baru naik pesawat? Kemana aja loe!!

Perjalanan aku mulai pada pukul 4 pagi dari Demak kota wali (bukan wali band lho ya). Karna sebelumnya kami mendapatan kabar dari piha masapai yang kami tumpangi, yaitu Sriwijaya air, bahwa pesawat yang kami tumpangi terbang lebih awal. Yaitu sekitarpukul 6. Dengan perasaan bagia sekaligus dag dig dug saya pun memulai perjalanan ke Bandara Ahmad Yani Semarang bersama keluarga. Ayah, Ibu. Kedua adik saya, nenek, dan bude saya.
Sekitar pukul 5.15 sampailah kami di bandara. Suasana penuh sesak. Sudah terjadi antrian di pintu masuk bandara. Sebelum masuk bandara pun sudah terjadi kemacetan panjang di Bundaran Kalibanteng, dikarenakan di sana sedang ada proye pembuatan Fly Over. Karena bundaran pertemuan antara enam jalan tersebut memang terkenal sebagai salah sati titik paling macet di Semarang.

Sampai di bandara sudah terjadi antrian panjang penumpang yang ingin masuk dan check in. sebelum check in, saya dan ayah saya berpamitan dengan segenap keluarga. Sungguh sedih rasanya haruus meninggalkan keluarga dan kampong halaman ke pulau seberang untuk menuntut ilmu dan entah kapan akan pulang.

Kami pun check in. Dan pada saat check in itu lah ayah saya sadar kalau KTP nya ketinggalan. Dasar nih ayah, pergi jauh-jauh sampai ke Kalimantan kok lupa ga bawa KTP.

Tak lama kami menunggu di ruang keberangkatan sudah terdengar pengumuman kalau penumpang pesawat tujuan Jakarta akan berangkat melalui gerbang 3. Saat itu lah kami berjalan menuju pesawat. Saat melihat deretan pesawat yang berjejer membuat ku makin berseangat. Tapi semangat itu segera hilang saat sudah naik dan pesawat siap untuk lepas landas. Perasaan was-was, grogi, takut deg-degan sekaligus senang bercampur menjadi satu. Pikiran buruk kalau-kalau pesawat gagal lepas landas atau pun jatuh berseliweran di kepala. Namun saya akhirnya menyeahkan pada yang di atas. Kalau saya belum ditakdirkan untuk meninggal, walau pesawatnya jatuh, pasti juga akan tetap selamat, bagaimana pun itu.

Sepanjang perjalanan saya terus mengamati jendela kabin pesawat. Melihat Pemandangan kota Semarang yang Semakin Kecil dan Kecil sampai tertutup awan dan terlihat lagi. Setelah kira-satu jam Kami terbang. Sampailah kami di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

 Sampai di sana ada sedikit hal yang membuat ku agak kecewa. Yaitu Pesawat harus ditunda keberangkatannya sekitar satu jam. Wah wah,, akhirnya terpaksa saya dan ayah harus bengong dan ngalamun aja di Bandara Soetta.

Setelah Menunggu akhirnya kami siap2 menaiki pesawat kami "Sriwijaya Air" untuk terbang menuju Bumi Kalimantan.

Sepanjang perjalanan aku kembali terus mengamati jendela, melihat megahnya gedung2 pencakar langit di kota Jakarta.

Sekitar 50menit, Pramugari memberitahukan kalau sebentar lagi kita akan sampai di Pontianak (Bandara Supadio),, . Aku langsung teranjak dari tempat duduk dan melihat ke jendela. Terkagum-kagum dengan hijaunya bumi Kalimantan,, Lebatnya Hutan serta sungai-sungai yang sangat luas.




Lalu saat akan mendarat pramugari menginstruksikan untuk mengencangkan sabuk pengaman. Dengan harap-harap cemas saya berdoa semoga pendaratannya lancar. Namun di luar dugaan, saat pendaratan terjadi benturan yang cukup keras dan membuat banyak penumpang berteriak. Saya pun ikut teriak heheheheh,, Benar-benar pengalaman yang tak terlupakan. Dan akhirnya pesawat berhenti dan kami pun turun yang disambut dengan cuaca mendung dan gerimis di Kota Khatulistiwa PONTIANAK....